Home Apple Persiapan Panen Raya Staf Kemenko Perekonomian RI Kunjungi Hamparan Padi Di Padangan.

Persiapan Panen Raya Staf Kemenko Perekonomian RI Kunjungi Hamparan Padi Di Padangan.

458
0
SHARE

“kita semua tahu bahwa pola panen kita mulai Februari, Maret sampai April, jadi pada bulan Maret nanti puncak-puncaknya panen padi, makanya kami dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri juga atas nama Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini menggandeng Bulog Kediri dan kita datangkan ke sini (sawah) untuk melihat potensi-potensi panen kita”, kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri Ir. Widodo Imam Santoso, MAB di lahan sawah Desa Padangan Kecamatan Kayen Kidul.(23/1)

 

“Kebetulan disini semua berkumpul ada Petani, Koordinator Penyuluh, Mantri Tani, Poktan juga dari Statistik yang akan membantu terkait panen raya, dan kita semua akan membantu kelancaran penjualan hasil panen padi ke bulog, rencana saya hari Jum’at semuanya akan saya undang Mantri tani juga Penyuluh untuk membahas panen raya”, katanya.

 

“kami ingin setelah ini para petugas di lapangan bisa membuat estimasi panen secara riil, hasil ini nanti kami rekap dan dikirim ke Menteri Pertanian RI dan juga ke Bulog Kediri, dengan estimasi seminggu kedepan bulog bisa mengeksekusi, dan saya harus datang kemana tidak harus mencari-cari, bukan hanya melihat desanya saja tetapi sampai ke Kelompok Taninya”. Jelas Widodo menjawab keraguan petani terhadap harga gabah dan beras yang tidak stabil alias murah.

 

Untuk petugas dari Statistik setiap kali panen juga bisa mendampingi para petani dan terus bekerjasama dengan Poktan dan Koordinator PPL , jadi selama ini yang ditakutkan petani untuk mengirimkan atau menjual gabahnya kebulog sulit sekarang dengan adanya kerjasama Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri dan Bolog bisa teratasi dengan harga sesuai kesepakatan bersama.

Juga dari Perangkat Desa untuk mendampingi Poktan dalam menjual ke Bulog dengan ketentuan harga kesesuaian kedua belah pihak, ada pola PSO dan ada pola Komersil, kalau pola komersil sesuai dengan harga pasar, kalau PSO ada ketentuan dari Inpres (Instruksi Presiden) sebesar 3.750 GKP dan sekarang ada fleksibelitas harga 10 % jatuhnya harga 4030 GKP (Giling Kering Panen). Misalnya beras memang kualitasnya bagus untuk harga pasar lebih tinggi memenuhi kualitas premium, itu nanti kita pake harga komersil yang diberlakukan.

 

“Kebetulan kita juga kedatangan perwakilan dari Kemenko Perekonomian RI dan Bulog Kediri, sebagai kehormatan untuk Kabupaten Kediri, bahwa potensi di wilayah Kabupaten Kediri utamanya Desa Padangan Kecamatan Kayen Kidul sebagai salah satu contoh yang memiliki panen padi yang cukup luas untuk bulan Februari, Maret dan April, agar nanti pada saat panen raya dari hasil panen bisa dibeli langsung oleh Bolog.” Kata Widodo menghimbau para Kelompok Tani maupun Petani.

 

“karena beras yang dibeli Bolog untuk stok cadangan pangan Nasional, jadi penting sekali untuk kita bersama keperluannya bukan hanya untuk kita saja tetapi untuk kepentingan masyarakat luas, khususnya didaerah-daerah yang tidak memiliki panen padi, untuk Kabupaten Kediri Insya Allah aman, pada tahun 2017 kita masih memiliki sulflus 59200 Ton beras. Kita perlu tahu bahwa musim panen itu tidak setiap bulan panen raya, nanti ada lagi di bulan Juli” jelasnya.

Niken Wulandari salah satu Kasubid dari Kemenko Perekonomian RI bersama rombongan mendapat tugas langsung terjun kelapangan melihat langsung hasil panen para petani ini sebagai tindak lanjut dari panen raya oleh Kementan RI di Bojonegoro, “kami dari pusat menyampaikan informasi terkait panen raya, para petani tidak perlu khawatir, ditingkat petani harganya jatuh atau tidak diserap Bulog” kata Niken.

 

“walaupun kita masih Inpor beras, tapi para petani tidak perlu takut, karena inpor beras tidak kita sebarkan ke seluruh Indonesia, inpor hanya untuk menggantikan stok Bulog yang kemaren digunakan untuk OP (Operasi Pasar) karena harga beras mencapai 11.000 per kg, jadi kami mencoba meluruskan, dan bolog juga ditugaskan untuk menyerap panennya para petani dengan pemberian harga fleksibilitas 10 % diatas HPP.” Jelasnya.

 

“kalau ada gabah diluar kualitas Bolog juga menyerap melalui instrumennya PerMentan 71 disitu sudah ada tabelnya, jadi petani tidak usah khawatir, Terang Niken memberikan support kepada para Petani dan acara dilanjutkan kerumah Sukarno Desa Padangan Kecamatan Kayen Kidul salah satu petani yang saat ini sudah panen.

SHARE
Next articleGumul Paradise Island

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here